Home

Sabtu, 28 Januari 2012

the last about love

assalaamu'laikum pembaca di manapun berada
semoga kita tetap dalam lindungan Allah SWT
yang tidak pernah tidur, melewati batas ketiadaan, melewati batas waktu dan akal
sholawat serta salam kepada baginda Rasulullah saw
beserta sahabat, keluarga, orang-orang mu'min dan umat yang terakhir semoga kita semua mendapat syafa'atnya di yaumul akhir nanti. . .
amiin

sahabat
prof pernah berfikir suatu waktu, kenapa Tuhan tidak membuat seseorang sekali saja merasa jatuh cinta..yaitu kepada jodohnya nanti

catatan kali ini adalah akhir cerita dari pambahsan-pembahasan sebelumnya tentang asmara dua dunia gander. yang di hasilkan dari sebuah hasil perenungan dari ketiadaan sikap seorang untuk belajar menjadi sesosok manusia yang lebih dewasa, untuk menjadi lebih baik dalam hidupnya
kita ketahui bersama bahwa semua tidak lepas dari proses
dan proses tersebut yang menjadikan kita seperti saat sekarang ini

perjalanan kasih antara dua manusia yang tidak pernah berhenti untuk di bahas membuat prof ingin mengutarakan sesuatu pandangan, entah itu sebuah kebenaran, atau kesalahan...
Tuhan maha tahu yang mana yang benar, prof hanya manusia biasa yang belajar untuk benar
bukan sebuah pandangan logic...tapi rasional
mari merasionalkan segala sesuatunya

pada pembahasan sebelumnya, banyak kata tentang cinta tidak harus memiliki
dan prof mencoba lebih menjelaskan hal itu dalam bentuk prosa yang berbeda...
bagaimana alur kenapa cinta tidak harus memiliki

dalam suatu teori tentang cinta,
suatu waktu prof mencetuskan definisi cinta, di buku besar bangsa rama kuno bab cinta
"cinta adalah suatu rasa kasih sayang yang melepaskan rasa ingin memiliki"
jadi jelas, bahwa cinta melepas rasa untuk memilikis sesuatu

awal perkembangan cinta sangat signifikan, di banding dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara...
namun sangat di sayangkan, karena pada prakteknya, cinta yang di bumbui dengan "memiliki" itu tadi, sering terjadi inflasi, di bandingkan dengan perekonomian negara paling miskin sekalipun. keadaan paling labil jika dibandingkan dengan negara yang sering terlibat perang saudara...
bukankah inimasalah yang rumit lagi kompleks....
:) bagaimana yang menciptakan....bukankah keagungan Tuhan begitu nyata ??

awal mula cinta, normalnya dimulai dari masa pubersitas
dimana hormon-hormon kedewasaan mulai bekerja dengan lebih keras :D
mulai menyukai lain jenis.., perempuan-perempuan muda dan pria-pria yang mulai beranjak dewasa mulai melirik sesuatu yang membuat mereka menarik..., biasanya hal ini berdasar dari fisik. . .
dari kecantikan, imut, ganteng, tampan, gagah dan lain sebagainya....
orientasi yang begitu pendek, karena keinginan-keinginan kekanak-kanakan yang masih terbawa...
keinginan harus segera terwujud dengan memiliki sesuatu yang menarik tersebut...

kemudian naik level yang lebih tinggi sedikit..,
dimana orientasi ganteng dan cantik sudah mulai merambah pada bentuk sikap seseorang...,
baik, pintar, perhatian, dan lain sebagainya...
seseorang akan mulai mempertimbangkan matang dengan siapa seharusnya dia bersanding...
hal-hal semacam ini yang kemudian menjadi grade yang mempengaruhi orientasi..
namun hal ini juga tergantung dari tingkat kedewasaan hati
bagaimana kemudian seseorang akan lebuh naik level hatinya jika mampu memahami apa yang terjadi..belajar dari suatu kejadian yang di suguhkan kehidupan ini

kemudian yang terakhir, lebih memandang masa depan
orang-orang akan lebih matrealistis...(pada umumnya)
berdasar hal itu, maka beberapa karakteristik mulai bermunculan
mulai dari pekerjaan, lulusan, rasionalitas...,
maka, cinta kadang bukan menjadi sesutu yang dipermasalahkan lagi
lihat saja beberapa pasangan yang menikah tanpa berlandaskan cinta
akan banyak anda temukan...
namun masih ada segelintir orang.., yang masih menjadikan cinta sebagai landasan berpijak untuk membangun sebuah hubungan
dari paparan ini, jelas ada dua tipe orang yang berkembang
yang pertama berlandas metrealistis.., (kebendaan, rasionalitas)
dan yang kedua masih pada cinta itu sendiri
( tapi .....jika anda sedang jatuh cinta...semua akan terabaikan )

semua kembali ke diri kita
Tuhan memberikan kita kebebasan sebagai individu...
dien jelas menjelaskan..., cintailah seseorang karena Tuhan
dan jangan berlebihan terhadap sesuatu,...

bagaimana kita menempatkan diri dan belajar dari yang sudah berlalu
untuk membangun sesuatu yang lebih baik lagi...
karena kita ini sifatnya menyempurnakan...
dan penyempurnaan butuh proses yang tidak sebentar...
banyak hal yang harus di korbankan..  :)

cintailah sesuatu tanpa harus memiliki
hanya kepada Tuhan tempat kembalinya sesuatu
jangan pernah membenci sesuatu yang berlebihan, 
karena mungkin sesuatu yang kamu benci itu baik bagimu
dan jangan pernah mencintai sesuatu secara berlebihan, 
karena mungkin sesutu yang kamu cintai itu sesungguhnya buruk bagi mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar