Home

Sabtu, 20 Agustus 2011

menikah atau kawin??


assalaamu'alikum
sudah lama tidak bersua dengan huruf-huruf di mesin ketik ini
bagaimana kabar saudara di hari ramdhan ini
masih bersemangatkah mengejar rakhmat Allah yang tiada batas??
:D
prof berharap demikian,
jangan pernah bermutus asa dengan rahmarNya




saudara-saudara sekalian
yang semoga selalu bahagia dalam hidupnya
dengarkanlah rintihan seorang perempuan yang ingin menikah
yang berharap imamnya mencintai hingga takdir Allah memisahkan nafasnya

wahai kaum imam ku
dengarkan rintihan hati dari balik jasad
engkau adalah imam dari perempuan-perempuan
yang memiliki kesetiaan kami
yang akan menghantarkan kami kepada Tuhan kami

wahai imam kaum ibu hawa
sesungguhnya tiada daya untuk kami menolak perintah mu
karena keridhoan Tuhan kami ada pada keridhoan mu
engkau adalah dewa pelindung kami
dari rasa takut, ragu dan arah

maka
dapatkah engkau tetap mencintai kami
setelah kami tak semuda dahulu
rambut kami mulai memutih
ketika untuk berjalan saja sudah tak mampu
dan keriput-keriput mulai menghiasi wajah kami

akankah cintamu seperti awalkita berjumpa
dalam ikatan jalan Tuhan
tetap bergandeng danmenjalani hari dengan cinta
-----abudzar poem-----

saudara-saudara sekalian
sudah siap untuk menikah??
mencintai da menemani sampai keriput-keriput menghiasi wajah-wajah
atau hanya sekedar siap untuk meneruskan keturunan saja :D
seperti sapi dan ayam, mempunyai keturunan lau di tinggal
hehehe

ya...hal ini sudah di bahas aristotels tentang tiga tingkatan mahluk Tuhan
kita ini tidak hanya dibekali naluri, hasrat dan nafsu
tapi juga akal dan hati
maka, diskusi kali ini kita akan membahas tentang menikah atau sekadar *****
hehehe
secara lugas, tegas dan tidak jelas :p

saudara-saudara
perlu di ketahui, tentang konsepsi cinta yang kini menjadi dasar untuk menjalin
dasar untuk membina rumah tangga
dalam perjalan mengarungi samudra hidup yang terja da berombak tinggi
mengapa?
karena, secara logis
ketika sudara mencintai seseorang, otak akan bekerja bagaimana pun mencari seribu satu akal untuk memenuhi kebutuhan keluarga

dalam di kehidupan nyata, menikah lalu bercerai
itu wajar
namun bagi prod sendiri
menikah lalu bercerai adalah kegiatan yang mejijikan
ikrar yang menggunakan nama Tuhan itu di buat mainan
bukankah itu senuah hal yang konyol bagi mahluk yang mengaku duirinya berTuhan??

dari pengertian cinta menurut prof bangsa rama kuno, jangan menodai cinta dengan pengertian cinta
cinta bukanlah sesuatu yang terletak di antara dua paha, atau di atas perut dan sebagainya
namun pada hati yang bersarang pada jiwa yang tak pernah tua, yang tidak pernah keriput dan menyebalkan ^^
pasangan-pasangan kita tidak pernah berubah
"dia" adalah "dia"
"dia" bukan "mereka", "kamu" dan "saya"
"dia" tidak akan bisa tergantikan
karena "dia" adalah "dia"
seberapa buruk perangainya
seberapa jauh perbedaannya, terimalah
bina dn ajarilah dalam jalan Tuhan
jalan-jalan kenabian menuju ketempat Tuhan yang paling terjangkau

menikah bukan soal meneruskan keturunan saja
tetapi membina keturunan, keluarga
yang nantinya akan menjadi keluarga-keluargan baru
jika buruk binaannya
maka hal ini akan menjadi dosa turunan
namun jika baik pula keturunannya, maka akan menjadi amal yang tak pernah putus
karena mempunyai anak yang berdoa untu orang tuanya
dan ilmu yang terus mendatangkan kebaikan

jagalah anak dan istrimu dari api neraka
dan sesungguhnya anak dan istrimu adalah cobaan bagi mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar