Negara ini terlalu lama dicengkram oleh ketakutan dan keterbatasan. Dibangun oleh kekuatan-kekuatan kekuasaan, bukan kemanusiaan.
Manusia bangsa ini, sudah terlampau lama menahan, melihat kediktatoran penguasa yg kebal terhadap aturan.
"sepertinya enak jika jadi orang gedean, tak perlu ada kewajiban, hanya hak dan hak yang ia terima"
Sampai sekat-sekat itu roboh oleh gelombang pemuda, hancur oleh gumam yang terus berkumandang, hancur oleh kumpulan umpatan. Gelombang itu tak pernah berhenti mengolok-olok masa lalu yg ahirnya tanpa sadar mereka menjadi masa lalu.
Gelombang itu terus berdampak sistemik, menciptakan oligarki-oligarki di setiap sudut.
Rubuhnya sekat yg dulu berdiri kokoh, hanya untuk menciptakan remahan sekat-sekat baru. Melanggengkan monarki didalam demokrasi palsu.
Hidup dinegara ini, jika tak punya lidah panjang, maka akan termakan jaman.
Jika tak punya kantong tebal, akan menjadi gundik para culas berkedok pahlawan.
Tapi ah sudahlaah
Aku masih memilih menepi, menikmati kopi dan mencium harum bunga cengkeh dihalaman belakang, melihat guguran bunga angsana yg seolah menari di penghujung haru yg syahdu, aku seolah menciptakan dunia baru tanpan kebisingan jaman yg semakin edan.
Pringsewu, 23 januari 2020
Manusia bangsa ini, sudah terlampau lama menahan, melihat kediktatoran penguasa yg kebal terhadap aturan.
"sepertinya enak jika jadi orang gedean, tak perlu ada kewajiban, hanya hak dan hak yang ia terima"
Sampai sekat-sekat itu roboh oleh gelombang pemuda, hancur oleh gumam yang terus berkumandang, hancur oleh kumpulan umpatan. Gelombang itu tak pernah berhenti mengolok-olok masa lalu yg ahirnya tanpa sadar mereka menjadi masa lalu.
Gelombang itu terus berdampak sistemik, menciptakan oligarki-oligarki di setiap sudut.
Rubuhnya sekat yg dulu berdiri kokoh, hanya untuk menciptakan remahan sekat-sekat baru. Melanggengkan monarki didalam demokrasi palsu.
Hidup dinegara ini, jika tak punya lidah panjang, maka akan termakan jaman.
Jika tak punya kantong tebal, akan menjadi gundik para culas berkedok pahlawan.
Tapi ah sudahlaah
Aku masih memilih menepi, menikmati kopi dan mencium harum bunga cengkeh dihalaman belakang, melihat guguran bunga angsana yg seolah menari di penghujung haru yg syahdu, aku seolah menciptakan dunia baru tanpan kebisingan jaman yg semakin edan.
Pringsewu, 23 januari 2020
Jadi...
BalasHapusKita tdk punya hak' untuk mengekspresikan pendapat y, sampai kita tahu semua jawabannya...
boleh dan sah saja, asal ada dasar kebenaranya, dan kebenaran butuh dcari.
BalasHapustulisan diatas berdasar pada kerusakan sistem yg jamak terjadi, atau kita bisa menyebutnya anomli budaya. show time
Gini aja, kebaikan yg tdk terorganisir itu bisa kalah oleh kejahatan yg trorganisir...
BalasHapusYg pintar pun kalah kok oleh orang
yg Licik...
Mau merubah dunia? Syaratnya, Kedua tangan kita msti kuat dlu.
( Control in your hand )
betul, dan paragrap terahir itu yg sedang saya lakukan.
BalasHapussembari mengajak orang2 yg masih setia pada kebaikan untuk ngopi dirumah.
Share
BalasHapusMelancong itu penting bagi mereka yg hidup dengan prasangka, dan mereka yg berpandangan sempit, banyak dari kita yg perlu melakukan perjalanan karena punya sifat-sifat buruk itu. Sudut pandang luas, bajik, dan toleran tidak bisa didapat hanya dengan berdiam diri di pojokan seumur hidup, yg mungkin tak banyak disadari orang. Perjalanan adalah investasi jangka panjang, melancong tidak hanya memberikan pengalaman yg bisa selamanya menetap di pikiran, ia juga mempengaruhi cara kita melihat dunia, melebarkan cakrawala berpikir.
Christoffer columbus
Saya setuju, melancong/ hijrah membuat orang mempunyai perbandingan, pengalaman dan sesuatu yg baru. Jadi kapan melancong k lampung? 😆😆😆
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAq ambil kesimpulan y black...
BalasHapus'
Terkadang kebutuhan kita pd kemanusiaan lebih besar drpd kebutuhan kita pd hukum'.
( Titik )
Karena konteks ranahnya sudah berbeda, hukum ada untuk lebih memanusia, untuk mengjarkan menjadi manusia, namun jika fungsi hukum justru kebalikanya, maka hukum tak usah ada.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLet's see, kebaikan & kejahatan di dunia ini tidak se'sederhana yg sering kita pikirkan, ada berbagai komplikasi & alasan dibaliknya yg sulit dimengerti. Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya dari luar, kemudian langsung menghakimi apalagi tanpa tahu apa-apa...
BalasHapusmanusia ini sama-sama tak tahu apa-apa,tidak sepatutnya menghakimi.
BalasHapusbetul, seperti analogi gunung es.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJust release this...
BalasHapusJangan biarkan orang-orang yg bahkan sebenarnya tidak dekat denganmu, mempengaruhi sesuatu yg paling dekat denganmu' (Psikis')
Mark hansen
Judul bukunya apa itu
BalasHapusLupa pesan Tan Malaka ya?
BalasHapusSekali2 keluar rumah atuh...
Jng sperti ( kura2 dlm tempurung )
Ngapain aja siihhhh