Home

Minggu, 15 Desember 2013

Pra Wed

Jalanan mulai ramai dengan hiruk pikuk kelakar anak-anak, mencari jawaban atas apa yang di cari
entah sampai mana mereka menemukan matahari yang menunjukan jalan. Namun sekarang, hidup ku baru dimulai
Pagi mulaidatang, entahdari mana mereka berdatangan, yang jelas

Rabu, 20 November 2013

b

Sebatang pohon di teras rumah, rumbun daunya mengukuti gerak ranting berliku. Hitam kekar batang yang menopang, selaras dengan akar pohon yang mencengkram tanah dalam pot. Penghias rumah beranyam bambu, menarik untuk dilihat, miris untuk dirasa. Pohon yang tidak pernah tumbuh besar dan tinggi. Memang berbentuk mungil atau memang sengaja di bentuk agar tidak pernah lari dari tangan pemiliknya.

Rabu, 17 Juli 2013

ibu rumah tangga is sexy

Perempuan pada masa lalu, jauh sebelum ibu kita semua R.A Kartini lahir, sudah ditetapkan takdirnya sejak dalam kandungan, yaitu dapur, sumur dan kasur. Dari abad demi abad, jendral panjajah samapai ke cucunya jadi jendral lagi, masih seperti itu takdir seorang perempuan Indonesia, bangsa yang kita cintai ini. Namun teori "habislah gelap terbitlah terang" datang, yg lahir pada abad pertengahan, keadaan perempuan Indonesia perlahan mulai berubah, peran-peran penting mulai tergantikan oleh kebaya-kebaya anggun nan elok, prajurit-prajurit tidak sedikit yang berkepang serta jajaran pemerintahan sudah membumi, emansipasi perempuan sudah bangki.

Persamaan Gender mulai menggeliat setelah kemerdekaan, tidak hanya di dalam negri, namum dinegri paman sam menjadi mode saat itu, seperti jajanan ynag terjual laris, perempuan yang selama ini di injak-injak haknya mulai berani meneriakkan suaranya ditengah gempuran revolusi dunia saat itu. Ini adalah fenomena, dimana perempuan merasa terjajah haknya untuk merasa juga dibela dan diperjuangkan. Perempuan juga ingin seperti laki-laki yang terlihat maco dan keren saat mengenakan dasi dan memimpin rapat. Namun prof menganggap ini anomali yang salah kaprah dan berkepanjangan

Dalam buku besar bangsa rama kuno, ibu rumah tangga menjadi tokoh sentral dalam kemajuan bangsa, kenapa..? karena merekalah yang melahirkan generasi-generasi yang jujur, bermoral, cerdas dan cinta terhadap bangsanya., penanaman ideolog-ideolog kebangsaan dari kecil sampai dewasa merupakan doktrin cinta kepada buah hatinya. Mulia bukan?? tidak semua perempuan mampu melakuka hal seperti ini, mereka yang mampu mengerti bahasa anak-anak, lalu memfasilitasi, membimbing dan mensuport setiap kegiatan yang dilakukan...

anak nakal, atau kita yang memang tidak bisa menegrti bahasa mereka

Lalu, dari sini akan timbul pertanyaan : Siapa bilang ibu rumah tangga hanya duduk diam dirumah ?? itukan ibu rumah tangga di Indonesia saja, didalam bangsa rama kuno, setiap hari ibu rumah tangga menciptakan permainan cerdas bagi anak-anaknya untuk mengembangkan kreatifitas dan imajinasi anak-anak, membentuk pola pikir yang maju..tidak ada waktu untu bersantai, ibu-ibu berkumpul untuk menbentuk kurikulum perkembangan anak, mereka membuat tujuan jelas serta target-target yang lentur..,

anak-anak adalah masa depan, bukan hanya bagi kita, namu bagi umat, bagi agama serta bangsa ini

Dewasa ini, status ibu rumah tangga tak seseksi dahulu, karena status sosial yang ada dimasyarakat terlalu rendah, dia bukan guru, bukan pegawai negri, bukan pegawai bermobil atau juga bukan Genderal Manager (GM) yang punya seribu karyawan diberbagai sub sektor per satuan kerja di bidangnya. Orang-orang seperti ini mempunhai status sosial dan mapan juga dari segi penghasilan. Dimata masyarakat juga terlihat "wow keren" :D mereka dapat membantu perekonomian nasional juga keluarga.

Dari apa yang dipaparkan diatas, ada pertanyaan yang menarik...
jika semua bekerja, baik seorang ayah maupun ibu, lalu siapa yang mendidik anak-anak mereka, para penerus bangsa ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bersama prof dari bangsa rama kuno kita bahas secara tegas, lugas, lugas, mandiri, alot, terpercaya, akurat dan engg jelas..

Orang-orang dengan jabatan dipundaknya serta kesibukan yang mengikutinya, tidak akan pernah menemui titik kebosanan, karena ada target yang ambisius pertahunnya. Rencana matang, target jelas serta tim yang siap mendukung.., kantor menjadi rumah kedua, atau sudah bergeser menjadi rumah beneran karna rumah utama layaknya kamar kos yang berfungsi hanya ,enjadi tempat untuk tidur, mandi dan ganti pakaian.., well it's hard life ini buruk sekali..yang menjadi foku masalah adalah anak i rumah di asuh oleh lngkungan semacam televsi beserta tontonanya yang tidak layak menjadi tuntunan atau keadaan yang berputar tanpa filter.

Peran apapun didunia kerja dapat tergantikan oleh siapapun, namun peran sebagai seorang ayah, peran sebagi seorang suami, peran sebagai seorang ibu, peran sebagai seorang istri, tidak dapat tergantikan oleh siapapun.

Anda dapat menjadi pengusaha handal, atau eksekutif muda yang sukses, tapi jika anda gagal menjadi orang tua, apa artinya......

kata orang bijak (saya), lebih baik menyalakan suluh dari pada mengutuki kegelapan

ok maka dari itu, prof memiliki solusi-solusi untuk anda saudara dan rekan-rekan untuk dijadikan referensi bersikap pada keadaan yng sudah terlanjur dikutuki.

1. sisihkan waktu untuk keluarga setiap harinya, jadian waktu yang sedikit itu berkualitas dan mempunyai tujuan yang jelas, misalkan memerikasa pekerjaan sekolah anak, mendengarkan keluh kesah selama disekolah bagaimana di menjadi yang diimpikan disekolah sampai anak pada tahapan suka terhadap lawan jenis, hal ini dapat memperkuat huungan emosional antara anak dan orang tua, anak-anak dapat dikontrol..

2. Buat jadwal harian untuk anak, agar mereka terbiasa dengan hidup yang tersistematis, disiplin, mandiri dan hidup dengan kesadaran. Nantinya mereka tidak perlu diawasi untuk bertindak benar, karena meraka sadar bahwa yang mereak lakukan adalah untuk kepentingan dan kebutuhan meraka sendiri

3. Kontrol dimana pun anda berada, dengan teknologi yang semakin maju, anda dapat setiap saat menghubungi dan memperhatikan anak-anak.

tiga tips diatas diharap mampu mengurangi dampak negatif dari kesibukan orang tua terhadap pekerjaannya.
maju terus indonesia ku, brilian generasi ku

Selasa, 28 Mei 2013

solo, arti sebuah kebebasan

Pemuda tanggung berjalan sepanjang trotoar ramai kota solo, lusuh, hitam keringat bercucur berbau harum katsuri. Senyum lebar tersungging dari wajah pas-pasan bersuku jawa ini, harum segar kebasasan melingkar erat diantara kelopak mata. kepulan asap dan kerinduan pada bau jalanan, aspal dan suara motor ...

Sola, ribuan pendatang hilir mudik memadati jalan kota sampai jalan sempit semeter tak ada, dari yang berambut gondrong, setengah gondrong sampai ke yang botak. Dari tukang somay, tukang bakso sampai tukang jamu.., sampai yang paling penting adalah HIK dan yang lebih bikin parah adalah mahasiswa.

Sebelum memutuskan untuk menulis ini, sebenarnya penulis pun tidak tahu dan tidak mempunyai rencana alur tulisan mau dibawa kemana, namun karna penulis ini begitu jenius, maka dalam keadaan tidak mempunyai isnpirasi pun, dapat di buat suatu tulisan

kembali ke pokok permasalahan --walau permasalahan dalam tulisan ini bersifat ujuk-ujuk datang-- adalah tentang centar kenapa tukan-tukan datang dan keramian solo serat kebebasan yagn menyertainya adalah kerumunan mahasiswa yang membludak secara kualitas dan kuantitas. Mereka yang datang dari berbagai penjuru dunia menginginkan wadah didalam kota kecil nan indah tersebut. Mereka butuh nongkrong, butuh berbelanja, butuh tempat untuk berdiskusi, untuk sekedar melepas lelah, untuk bermesraan dalam acara kebersamaan, mereka butuh berfantasi, mereka butuh religi untuk mengisi hati atau wadah-wadah yang lain yang penulis tidak bisa sebut satu-persatu.

Kemudian peluang-demi peluang bisnis bermunculan, pelaku ekonomi -produsen- mencium aroma segar komsumen yang bimbang. Seperti pucuk di telan, bulan pun tiba :D seperti itulah kata pepatah, semua seperti jamur dimusim hujan, berjejer menawarkan wadah-wadah baru. Dan jelas yang paling laris manis adalah tempat nongkrong -->> HIK

Hik menjadi alternatif sentral perkumpulan mahasiswa dan anak-anak dibawah umur menikah. Selain murah, hemat, ekonomis dan apa itulah namanya, HIK juga menawarkan tempat yang santai, lampu yang alakadarnya, pas sekali untuk melakukan apa saja.

Senut saja HIK pak Amad, yang buka setiap jam 5 seore didepan sebrang jalan BNI UNS Surakarta, setiap malam ramai di kunjungi mahasiswa, dari mahasiswa bokek sampai setengah bokek, dari bermobil sampai pejalan kaki. Disini tidak ada batas hegemoni status sosial, tidak ada batas budaya, semua melebur menjadi satu pada kebebasan milik bersama,

karna kebebasan adalah kebebasan mu tanpa merenggut kebebasan orang lain

Dijalanan, anda dapat melakukan apapun yang orang lain bisa lakukan, namun yang terbaik adalah menghormati kebebasan oarang lain ...
tetap damai dalam hati mu, damailah bangsa ku..

damai ramaisme

Rabu, 22 Mei 2013

isi kepalasa semua orang sama, sEtAn

Ada yang bercerita, ada yang mendengar, ada juga yang bosan lalu keluar. Semua rintikan hujan jatuh kebawah, namun tidak semua tegak lurus menurut vertikal alam. Cara dan metode dilahirkan dari alam bawah sadar, berdasar pengetahuan dan emosional. Siapa yang menghegemoni pikiran, dia penguasa jasad



Kata bijak dari selarik sajak, bagai busur melesat indah di gendang, "siapa yang menguasai nafsunya, maka ia memiiki dirinya sendiri". Jika tahta ingin berkata, maka nafsu dunia yang berbicara, maka tak heran harta dan wanita menjadi selir romantis kemunduran jaman.

Setan berdiri tegak, merayap dan berselancar diatas aliran darah, dari kaki sampai neuron, sel tercepat sealam semesta. Iblis berganti bersendu, disamping cawan yang terukir manis diatas jemari, memainkan peran central sebagai raja-raja kecil, ini dunia ku.

Begitulah lairan-larikan sajak, untuk mengawali pembahasan tema pada malam hari ini menjelang pagi, bahwa ternyata kita ini tidak sepenuhnya memiliki diri kita sendiri, memiliki dalam arti seluas-luasnya. Siapa yang menguasai prilaku kita, dengan apa

kita bedah bersama prof dari bangsa rama kuno, ilmuawan terkemuka, analisis sosial secara mendalam, lugas, tegas dan tidak begitu jelas.., Prof ramaisme

adik-adik sekalian yang insyaAllah dirakhmati Tuhan nya masing-masing...
dunia ini terbagi menjadi dua, dan selalu begitu, terbagi atas dua bagia, selalu berpasang-pasang, dan berdua..
maka poligami bukan bagian dari dunia, karena apa, karena tidak berdua :D
ada yang baik, ada yang jahat. Ada yang jadi setan, ada yang jadi malaikat.
ada yang jadi keparat, ada yang jadi keparat, walau keduanya kadang masih satu tubuh :p
seperti dua mata pisau, sama-sama tajam (kecuali punggung pisau juga tajam, jadi 4 mata)
tinggal seperti apa dan bagaimana lalu siapa yang lebih menghegemoni, dia pemenangnya
dan adik-adik pasti sudah tau, siapa juara champion masim lalu????
iyaapppp betul.., Lampung FC !! (iklan)
Setan, setan . . .
mempengaruhi hampir seluruh otak, dari otak kanan, sampe otak kiri, depan, belakang, tengah, atas dan bawah
sampe prof yang tidak punya otak pun terbawa dalam arus deras yang mengerikan ini,,,
tidak percaya lagi??
ok saya mengerti, tolong jangan pukul lutut adik-adik..nanti otaknya bisa bergeser :D

contoh simple akan prof tuangkan dari kehidupan sehari-hari

--seorang mahasiswa tingkat akhir--
>>
nantilah jam-jam 5 sore garap sekripsi,,,
setelah jam lima..
>>nanggung nih, mau magrib
setelah magrib
>>makan dululah, nanti abis makan, baru ngerjain skripsi
setelah makan, seorang kawan telfon ngajak hang-out
>> weh, dimana tuh, oklah, bentar lagi nyusul..ntar malem-aja yang ngerjain
setelah pulang dari out-out
>>ngeboooo sampe siang

--seorang pedagang di kantin
datang mahasiswa tingkat akhir tadi
>>pasti tu mau ngutang, mau ngutang lagi tu, yang kemaren aja belum lunas, mau ngutang lagi
padahal mau bayar utang lunas plus nitip duit buat sebulan

--sepasang kekasih
>>kamu tadi sama sapa?? kok hp di matiin, kamu lagi selingkuh ya?? pasti ni lagi selingkuh iya kan..jawaaabbb jujurrrr
padahal hp lowbat lagi di toilet sampe 2 jam diare -,-

Setan dan para keluarganya sealu setia menemani kita selama didunia, mereka menciptakan tipu daya sebaik mungkin agar kita yang anak ganteng dan soleh ini tersesat di jalur yang di anggap baik. Keberadaannya pun disesuaikan dengan inangnya, seorang profesor dengan ilmunya, pejabat dengan kekuasaannya, mahasiswa dengan kebebasannya, siswa dengan gerombolannya, seorang guru dengan kesempatannya, pembantu dengan kejelian dan peluangnnya dan saya dengan tulisannya :D penyimpangan akan selalu di usahakan, namun bagi prof, kata idealis adalah senjata, dimana bentuk ideal berarti berdasar pada tata kelola Qur'an, dari segi apapun., maka idealism adalah bicara tentang keTuhanan, bentuk ideal menurut Tuhan.

fitrah seorang manusia adalah kembali kepada keyakinan yang ia anut, mentaatinya dan mengamalkannya, seperti bersih dari prasangka buruk, karena prasangka datang pengetahuan yang buruk. sesuatu yg buruk dalam pikiran adalah produk setan terkutuk..tuk tuk tuk
tertata dalam hidup, bersih dalam berprilaku, menenangkan dalam berakta
hidup sehat, jauh tanpa drugs dan narkoba
hidup asap :D

Kamis, 21 Maret 2013

abstrak skripsweet


RAMA AULIA EKAPUTRA H0406064 “EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN ORGANISASI DI LIHAT DARI PERSPEKTIF ETIKA KOMUNIKASI”. Di bawah bimbingan Ir. Sutarto, MSi selaku Pembimbing Utama dan Agung Wibowo, SP, MSi selaku Pembimbing Pendamping. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kelompok tani merupakan ujung pergerakan sektor pertanian di Indonesia. Lampung merupakan dearah sasaran transmigran dan pendatang dari seluruh nusantara, sebagian besar berasal dari Pulau Jawa. Terdapat banyak budaya serta karakteristik yang bercampur dalam suatu masyarakat pendatang. Penelitian ini mencoba menggali etika komunikasi dan efektivitas kepemimpinan didalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dengan mengambil studi kasus di Desa Trisnomaju Kecamatan Negrikaton Kabupaten Pesawaran Lampung.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji Budaya Organisasi, mengkaji Aliran Informasi, mengkaji penerapan etika komunikasi dalam efektifitas kepemimpinan serta mengkaji tingkat efektifitas komunikasi yang dilakukan pemimpin dengan anggota Gapoktan Desa Trisnomaju Kecamatan Negrikaton Kabupaten Pesawaran Lampung..
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian secara purposive yaitu di Desa Trisnomaju, Kecamatan Negrikaton, Kabupaten Pesawaran Lampung. Penentuan informan dan subyek dilakukan secara purposive dan snowball sampling. Jenis sumber data yang digunakan adalah informan, subyek dan arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi, dan content analisis. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Komunikasi yang seringkali dilakukan adalah dengan secara informal, dengan pendekatan budaya untuk saling menghormati,maka etika komunikasi di organisasi Gapoktan berjalan cukup baik. (2) dengan mengedepankan komunikasi yang terbuka, jujur dan bertanggung jawab, kepercayaan diantara individu dalam organisasi dapat terjalin. (3) Aliran informasi berjalan secara kondisional dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pelaku komunikasi. (4) Efektivitas kepemimpinan tidak lepas dari baiknya komunikasi diantara stakeholder organisasi. Etika berperan dalam koordinasi dan menjaga stabilitas roda organisasi, dimana setiap orang saling mendukung satu sama lain

Sabtu, 02 Februari 2013

charlie chaplin : Talk Less Do More

Ada bagitu banyak kisah serta sejarah untuk dijadikan teladan, ketika bung Karno dengan semboyan jas merahnya, maka ketika itu pula sebenarnya beliau berkata bahwa dari sejarah bangsa kita dapat mengambil banyak pelajaran hidup. Bukan hanya sejarah bangsa prof kira, namun kisah-kisah hidup orang-orang dahulu memberikan kita pondasi bergerak. Beberapa literatur terkait dengan perubahan sosial salah satunya seorang tokoh bernama Ibnu Khaldun mengatakan bawa, sebenarnya perubahan sosial berjalan seperti pola-pola, salah satunya pola perubahan siklus, yang masih relevan dengan keadaan 100tahun terahir. Pola tersebut menjelaskan bahwa perubahan sosial berjalan seperti bola yang berputar. Ketika dulu jaman orang tua kita trend dengan celana cutbrai, awal tahun 2004 pola tersebut kembali dalam bentuk yang bermacam-macam, ini merupakan bentuk dari perubahan sosial tersebut.

Bicara tentang perubahan sosial dan sejarah yang menaunginya, perubahan prilaku dan sikap masyarakat ahir-ahir ini kembali pada jaman jahiliah, penuh dengan jual beli janji politik, seperti iklan sabun atau kecap yang selalu no satu, tapi tetap saja hanya sebatas isapan jempol. Hal ini tentu saja sempat menjadi sorotan iklan rokok dengan slogan Talk less do more.

Kembali pada awal tahun 1990, seorang remaja asal Inggris dengan latar belakang kehidupannya yang berantakan, mencoba membuat jenis komedi yang tidak biasa, auto-kritik kepada orang-orang yang menjual janji-janji manis kepada masyarakat. Beliau tidak melakukan percakapan, hanya gerak yang khas ala seorang komedian, kemudian menjelma menjadi sosok yang berpengaruh dalam industri perfilman saat itu. Beliau adalah Sir Charles Spencer "Charlie" Chaplin, atau lebih dikenal dengan nama Charles/Charlie Chaplin. Sampai sekarang, filmnya animasinya masih tayang disalah satu stasiun tv swasta.

Film bisu Charlie adalah pelajaran berharga jika kita menelaah lebih dalam -sedikit dalam juga boleh-, bahwa tanpa berkata seseorang mampu menggerakan lautan manusia untuk ikut tertawa bersama, ikut hanyut beberapa saat dan pengaruh dari apa yang dia lihat. Charles bukanlah simbol perlawanan dan perjuangan pergerakan sebuah negara terhadap tirani, tapi kita dapat mengatakan bahwa Charles merupakan simbol dari selogan talk less do more.

Para pemimpin, elit politik, masyarakat yang memimpin dirinya sendiri, tanpa adanya konseptual, skrip-skrip serta wacana-wacana propaganda hendaknya mengambil sikap yang sepontan terkait dengan permasalahan sosial dilapangan. Sekarang dengan budaya kerja yang terkesan asal-asalan, seharusnya malu terhadap generasi terdahulu, dimana hasil dan nilai kehidupan dapat saling berdampingan.

Bukan jamanya lagi berwacana, baik dilapangan maupun dimedia sosial, pergerakan yang nyata tanpa banyak bicaralah yang dilakukan selarang. Siapapun kita mampu menjadi pioner penggerak, apapun latar belakangnya, bukankah Charles juga dari latar belakang yang sama hancurnya, apakah kita lebih buruk dari pada beliau, kita dapat menjawabnya sendiri.

Tulisan ini bukan propaganda, namun sedikit mengajak agar kita berfikir kemudian mempertanyakan kepada diri kita sendiri. Sudah sejauh mana kita bergerak dalam sosial bermasyarakat, ikut menjaga tradisi budaya yang baik atau ikut arus hura-hura pasca reformasi. Ketika Soekarno berkata "berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan menggoncang dunia", maka sejatinya pemuda adalah kekuatan terbesar suatu kelompok. Bukan hanya tanaganya yang masih dibilang dalam masa produktif, namun dalam segala bidang pemuda mampu mengubah pandangan dunia, lihat kelompok-kelompok sosial kelas dunia, green peace yang ikut ambil bagian dalam perubahan iklim atau Act yang sekarang bergerak kedalam negara-negara konflik. jika kita masih berdiam diri, ikut dalam kesenangan pribadi, nyaman didalam goa bersama arus budaya acuh ini, maka lihatlah, moderenisasi kacau akan menggerus mencuci pemikiran kita.

Kita adalah bagian dari masyarakat, ketika kita diam terhadap sesuatu yang salah, maka kita secara tidak langsung ikut mendukung pergerakan tersebut. Ada banyak cara untuk ikut dalam basis-basis pergerakan, apapun itu, jika dilakukan dengan cara yang benar, semoga mendapatkan hasil yang baik.

aku udah ini kok

j