Home

Senin, 30 Mei 2011

Masih pentingkah status sosial


Assalaamu’alaikum semuanya
Pagi yang cerah dan bersemangat akan menghantarkan kita pada sebuah jalan yang menarik
Tidak hanya bagi kita, namun juga bagi lingkunagn sekitar kita….
Tumbuh-tumbuhan seperti bunga, rumput yang hijau yang berada di pelataran, lumut yang menempel pada dinding, pada burung-burung yang kian bersemangat menyambut pagi, semut , capung, kupu-kupu atau bahkan kambing dan teman-teman mamalianya…

Perbedaan yang menjadi tatanan bunga yang berada di taman
Mengisi setiap sudut pandang pada tempat yang berbada
Bercampur pada tempat yang sama
Ada merah, hijau, kuning, merah muda, pendek, tinggi dan sedang
Namun tetap rapi dan menawan ^^
Semua mempunyai peran yang sama

Tatanan hidup bermasyarakat tidak ubahnya seperti pada taman yang setiap hari kita lihat, semua mengisi perannya masing-masing dalam menggerakkan rutinitas. Meniadakan salah satu komponen berarti megurangi keindahan pada lingkaran warna pada taman.

Lihat bagaimana komponen-kompenen pada suatu masyarakat, ada aparat desa, dari kepala desa sampai RT pada tataran paling bawah, aparatut kesehatam, tenaga pendidik, tukang kayu sampai bangunan, pedagang dan masyarakt secara umum. Dalam kelompok tersebut ada juga yang di kelompokan berdasar penghasilnya, hingga tercetus istilah kaya, sedang dan miskin.

Diakui atau tidak, kadang dalam interaksi diantaranya mengalami gap yang kentara.
Yang “merasa” di atas tidak peduli dengan yang di bawah, dan yang di bawah selalu mengharapkan yang diatas. Keduanya tidak merasa “saling” membutuhkan, bahkan tidak jarang di antara komponen saling memanfaatkan dan menindas akhirnya terjadi konflik.

Dalam hal ini kita harus sadar, bahwa fitrah kita adalah makhluk social, yang membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Status social hanyalah gambaran bodoh pada cerita karangan nenek moyang. Kita semua sama, karna sesungguhnya yang membedakan kita hanya tingkat kebaikan kita.

Tidak ada kaya-miskin, yang ada hanya rajin dan pemalas
Tidak ada gelap dan terang, yang ada terang dan sedikit terang
Tidak ada baik dan jahat, yang ada hanya baik dan sedikit baik

Tinggal bagaimana persepsikita terhadap permasalahan dan kosa kata social yang ada dan umum digunakan pada masyarakat. Ilmu pengetahuan tidak serta merta harus ditelan mentah-mentah dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Kita harus mempunyai filter berupa analisis sosial yang kuat dalam menerapkan segala sesuatu.

“…sikap dan perjuangan akan lebih langgeng jika dimulaidari empati atas sesuatu, bukan dari antipasti terhadap sesuatu…”