Home

Rabu, 25 Januari 2012

perempuan harus matrealistis

Assalaamu'alaikum sahabat dimana pun berada
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahi kita dengan berbagai macam kenikmatan dan telah memberikan kita jalan agama yang di dalamnya terdapat kebaikan dunia dan akhirat.  Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabat dan kaum muslimin yang mengikuti ajarannya sampai hari akhir nanti.
(amin)
para sahabat....
beberapa hari yang lalu, prof mendengarkan bebrapa orang berdiskusi tentang perempuan di era modern ini, banyak yang mengeluhkan bahawa sekarang para kaum hawa ini lebih memilih materi dari pada segi agama...
kemudian dari diskusi tersebut, prof coba mengamati dan menganalisis...
hasil analisis prof mengatakan, bahwa perlu juga perempuan ini untuk bersifat matrealistis....


bersama prof jenius dari bangsa rama kuno, kita bahas permasalahan ini secara cerdas, lugas, menggelitik dan tidak begitu jelas...kita sambut....
prof. Aulia rama :)


Banyak memang yang beranggapan miring mengenai para kaum hawa yang sedikit berdiam diri dalam fitrahnya sebagai kaum yang berdiri di balik para adam sebagai pemimpin kaum mereka (feminisme), ini keluar dari teori persamaan gender, karena prof anti-tesis tersebut.
well...prof pikir hal tersebut tidak masalah, kita harus terima itu, karena hal itu merupakan fitrahnya sebagai hawa (nafsu) :p. Perempuan identik dengan busana, kosmetik, berbelanja (shoping) dan bla bla bla
wajar
karena kitas sebagai pria juga memiliki ke indetikan tertentu, kekerasan, olah raga, pimpinan, dan lain sebagainya..yang tidak dapat dimengerti oleh kaum hawa...
"gitu aja kok di sukai..apa bagusnya"
ya itu...perempuan dan laki-laki memang berbeda...dan tidak akan pernah sama...
makanya harus asling melengkapi ...
heheheheee :D


kembali ke matrealistis...
samakan artinya dulu....trimakasih buat google yang sudah menyediakan semuanya :D
 matrealistis, bersifat kebendaan; mengenai benda: harapannya tidak didasarkan atas keinginan yg -- , melainkan krn rasa ingin meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di sekitarnya


untuk lebih dapat di pahami, prof akan mencetuskan suatu teori...


"perempuan dan laki-laki mebawa sifat-sifat genetis sebagai sifat dasar dari suatu gender"


pahami itu, resapi dan rasakan...renungkan bila perlu
jika sudah paham...mari lanjutkan pembahasannya...


jadi..sangat wajar sekali jika matrealistis sangat erat hubungannya dengan ??
tinggal bagaimana, sifat itu di ubah menjadi segi positif...(setelah ini jangan di buat alasan bahawa ini baik)

segala sesuatunya sudah ada peran dan porsinya
laki-laki bekerja sebagai kepala rumah tangga.., seorang ibu mendidik anak-anak dan menjaga harta keluarga..
jika seorang perempuan tidak metrealistis, kepala-kepala rumah tangga akan santai-santai saja di rumah...
tidak ada tanggungan, beban moral kepada keluarga...merasa acuh terhadap kondisi keluarga...
perempuan merupakan pecut bagi seorang laki-laki untuk bekerja lebih keras...
semnagt diri yang besar untuk mencapaikehidupan yang lebih baik..
karena untuk merekalah seorang kepala keluarga dapat mengorbankan segalanya...waktu tenaga, pikiran dan harta. . . 
untuk orang-orang yang di sayanginya...heheheheh


metrealistisnya perempuan merukana alarm untuk kita kaum adam, 
untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan agar dapur "ngebul: :p


tapi.....
ada tapinya ini
bagaimana seorang perempuan berperan sebagai penjaga gawang di dalam rumah tangga
di mulai dari sebuah komunikasi yang baik, seperti seorang ma'mum solat ketika tahu bahwa imam melkaukan keselahan...
dengan tutur kata yang baik..dan sanggup menjadi pikiran kedua bagi seorang pemimpin yang berperang di garis depan....
menjadi pertner dalam segala usaha yang dimiliki bersama....


maka jadilah keluarga yang sinergi, kondusif dan nyaman untuk menjalani
tidak ada benar dan salah..semua hanya "berusaha menjadi"


#note :
ini tidak sesat lho..mungkin masih mentah...jadi selahkan kontak saya jika masih belum paham :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar