Home

Sabtu, 31 Maret 2012

merokok sejak dini, baik untuk pergaulan :p

assalaamualaikum sahabat
dan dimanapun berada...
tidak lupa kita bersyukur atas nikmat Allah SWT
atas nikamt sehat, nikmat hidup, nikmat rezki dan segala nikmat yang tidak munkin tersampaikan satu-persatu
solawat serta salam kepada rasulullah Muhammad saw

para sahabat..., sebalum kta lanjutkan ke tahap selanjutnya
prof menyatakan, bahwa ini adalah pos sesat :D
merokok dapat menyebabkan gangguan kehamilan, jantung, kengjer dan  yang paling menakutkan adalah Impoten . . .hiiiiiiiissssss sangat mengerikan

merokok bagi kaum pria begitu penting, karena itu menunjukan kejantanan sebagai seorang pria (katanya-red)
sebagian besar orang akan merokok demi gengsi, terlihat elegensi seorang pria dari sebatang rokok yang ia hisap
lihat saja beberapa orang besar selalu menghisap cerutu besar mereka di setiap pertemuan penting
sebut saja Presiden RI pertama kali, kemudian politikus-politikus indonesia sekarang, kemudian mantan direktur umum Juventus Luciano Moggi
mereka menggunkakan rokok sebagai simbol kejayaan
namun bagaimana dengan pecandu sesungguhnya ??
seperti tukang becak, tukang semir sepatu, siswa-siswa SMU atau SMP

bagi para siswa ini, sebenarnya tidak kalah gengsi juga dengan para orang besar yang kita sebutkan tadi
hanya beda ranah gengsi, siswa-siswa yang menjadikan rokok sebagai teman paling akrab menggap rokok adalah simbol kedewasaan, mereka menilai dan berasumsi bahwa hanya orang dewasa saja yang boleh menjadi "ahli hisab". rokok sudah familiar dengan anak-anak usia di bawah sepuluh tahun, karena lingkungan yang memperkenalkan rokok kepada dirinya. tidak ada jaminan anak seorang perokok pasif akan mnegikuti jejak orang tuanya menjadi perokok pasif, begitu juga sebaliknya.

asumsi bahwa orang dewasa yang diperbolehkan merokok terus menjadi kunci pembuka para Ababil melancarkan aksi ilegalnya, di tempat-tempat yang "tersembunyi" (dari orang tua). secara tidak langsung periaku mereka juga didukung pemerintah, dimana kebebasan untuk membali rokok tidak diatur dalam undang-undang. bahkan yang paling parah, kanting-kantin sekolah seolah menjadi pintu kebebasan sisiwa untuk menghisab batangan-batangan penghasil asap paling produktif ini. Berbeda sekali di banding negara barat, walau di cap sebagai negara bebas tidak ada aturan, negara-neraga seperti amerika mempunyai aturan batasan umur dalam konsumsi dan pembelian alkohol di toko-toko penyedia.

bagi para orang yang menjadikan rokok kebutuhan, dia tidak lagi bicara soal gengsi dan kejayaan
namun teman berpikir dan galau
biasanya, bagi para rokokers sejati, merokok di waktu sehabis makan adalah moment yang pas, kemudian saat menyeselesaikan sesuatu, saat meeting dan bebrapa kegiatan yang menguras pikiran
tidak terkecuali saat patah hati :D hehehehe

baru-baru ini banyak menjamur organisasi-organisasi yang menentang kehadiran asap yang mahal tersebut. mulai dari organisasi internasional sampai organisasi lokal. namun tidak ada yang berfikir bahwa pajak yang diterima negara paling besar berasal dari perusahaan rokok. selain itu, untuk mendukung penentang rokok, lembaga kesehatan mempublis berbagai data tentang keehatan rokok, dan hasilnya..rokok masih saja menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia dan generasi

ada beberapa catatan penting untuk rokok
ternyata, rokok menjadi alat dalam bergaul
anda akan mudah bergaul dengan siapa saja jika mempunyai rokok untuk di tawarkan sebagai teman berbincang :p
ini prof alami saat duduk di bangku SMA (wooo ketahuan) hahahahaaaa
argumennya seperti ini, ketika anda berjalan sendirian, atau bertemu dengan seseorang yang baru, rokok dapat menjadi alat untuk sekedar berbasa-basi sebagai pembuka komunikasi awal...
perkenalan dan pengakraban terjadi setelah hal tersebut dilakukan, jika lawan bicara kebetulan adalah seorang aktivis anti tembakau, rokok dapat menjadi bahan diskusi yang manerik untuk di perbincangkan :D hehehehee
kemudian, rokok menjadikan keluarga baru dikalangan komunitas rokok-isme (paham rokok)
tidak ada yang salah jika anda merokok dari usia berapapun, namun kesehatan anda adalah taruhanya
anda akan menjadi dokter bagi diri anda sendiri
di setiap bungkus rokok sudah tertera jelas resiko merokok bagi tubuh anda
secara otomatis, anda sendirilah (dan perokk pasif) yang akan menanggung resikonya
namun, tidak ada yang mati karena merokok, karena menurut data dari sumber manapun, jantung akrena sumbatan kolesterol masih menjadi momok yang menakutkan,

apapun keputusan anda, apapun yang ingin anda lakukan
katahuilah secara pasti konsekusi yang akan di timbulkan
tidak hanya soal diri anda, namun bagi orang di sekitar anda
sekian dari prof
salam sehat :)