Home

Sabtu, 28 Juli 2012

uncle Sam, mencuri kedelai

Waktu SD, ada nyanyian tentang nenek moyang kita itu seorang petani..ada juga versi pelautnya..
artinya identitas kita ini orang pelaut dan petani..,
begini jika tidak salah lagunya :

nenek moyang ku seorang petani
jenggotnya panjang seperti tali
di ulur-ulur, kesana kemari
menanam ubi, di kebun kami

dari berburu sampai meramu, nomeden dan menetap
siklus manusia yang masih di akui kebenarnanya sampai sekarang
walau secara metode tri angulasi, kebenaran tersebut tidak bisa di pertanggung jawabkan
karena tidak ada informan dari manusia purba
heheheee :D
hal ini juga berlaku di indonesia, tapi mungkin bedanya klo di indonesia ini g perlu berburu...,
soalnya jalan satu langkah aja udah nemu buah pisang, kelapa, sawit sampe buah mojo (pahit)
penduduk yang tinggal di tanah tropis sudah di manjakan dengan keadaan alam yang sudah seperti surga
bedanya disini dilarang mandi di kolam susu.., susu lagi naik soalnya...biasa.., mau lebaran

setelah beribu-ribu tahun kemudian, penduduk yang malas-malas ini menetap, berkumpul dan berkelompok
menciptakan sebuah kebudayaan berupa tari-tarian, lagu sampai upacara-upacara kelahiran anak kepala suku atau upacara poligaminya si raja
kemudian berkembang menjadi peradaban yang terus maju..sampai sekarang
keadaan alam sudah berbeda, namun kesuburan masih tetap sama
penduduknya ada yang pinter ada juga yang setengah pinter
yang rada-rada pinter bisa nglola lahan yang ada, dan dapat di teruskan kepada generasi berkutnya
tidak ada kerusakan yang di timbulkan..karena mereka yang pinter-pinter ini sadar, kebutuhan pangan dan segala yang berbau kebutuhan pokok akan mereka cari sampai mati...

lain lagi ceritanya sama yang pinternya cuma setengah-setengah..,
dikira hidup cuma dia aja gitu.., anak sama cucunya biar nyari makan sendiri
semua dibuat bangunan, pabrik sembarangan, tanpa pertimbangan lingkungan hidup yang berkelanjutan
sistem drainasi airase tanah berantakan.., siklus hidrolgi bocor
akhirnya banjir kemana-mana, air bersih susah.., belum pada mikir juga -_-

beberapa hari terakhir, media masa dan telivisi rame-rame ngomongin tentang kedelai,
presiden yang terhormat dan elegan ngasih sambutan, bahwa kedelai langka dipasaran karena amerika lagi musim kemarau, memuaskan sekali..bener..kedelai impor
tapi kenapa harus impor, jika lahan di papua, sumatra, kalimantan nganggur..

petani kedelai beralih ke komoditas kacang-kacangan lain...
ini wajar, karena kedelai selain butuh banyak air untuk proses fotosintesis, dia juga butuh nutrisi yang ekstra
beda dengan kacang panjang, kacang polong atau kecang-kacang yang lain
pupuk yang langka dan mahal, air di masa kemarau yang susah
petani kita ini sedikit sekali yang mau menjadi pioner dan agen of change
lemah terhadap inovasi, pupuk mahal sebenere bukan masalah, ketika ada pupuk pengganti yang lebih ramah lingkungan, sebut saja pupuk organik yang sedang gencar-gencarnya di kabuaten karanganyar jawa tengah.
kemudian soal air yang susah. sumber air ada dua, dari dalam tanah atau dari hujan
kebanyakan tanah di negara ini tandus dan tadah hujan, karena apa, kandungan di dalam tanah minim.
tanah adalah sumber daya yang daat di perbaharui...
jadi, kenapa harus menjadi masalah ketika semua dapat dicari solusinya

asal ada usaha, pasti ada jalan
stake-holder saling bekerja sama, untuk mendapatkan hasil
hanya butuh kemauan dan meluangkan sedikit waktu
demi keadaan jangka panjang yang lebih baik
bukan keuntungan segeintir orang....