Home

Minggu, 18 Desember 2011

kriteria pria siap menikah :p



Assalaamu'alaikum warahmatullah
Selamat dan sejahtera semoga tetap tercurahkan kepada kita semua kawan dan saudara sekalian….
Pagi ini masih cerah, prof dapat melihatnya, ketika fajar melihatkan langit-langit yang biasa di hiasi dengan awan tipis. Masih terasa hujan yang turun sore kemarin…dan tentu membuat seisi kamar prof seperti banjir rob dadakan…..


Seperti biasa, kita disini mendiskusikan hal yang biasa membuat gelak tawa dan berkerut dahi…
Tentang kehidupan sehari-hari yang sudah biasa kita jumpai, namun tidak biasa menjadi bahan diskusi..
Karena prof orang yang luar biasa, maka topik yang biasa akan menjadi sangat luar biasa :p


Prof juga bingung, apa yang akan kita bahas kali ini dengan kebodohan yang selalu di dalam otak konyol ini heheheheee :D
Tapi tenang, selalu ada pesan yang bermanfaat, yang bisa kita ambil dari setipa tulisan yang tidak berhenti mengalir di dalam blog yang kita cintai ini. . . .


Saudara-saudara sekalian…walau tidak ada hubungan darah…tapi kita bersaudara dari eyang adam..bersaudara tidak harus dari perkawinan.., hem??


bicara tentang perkawinan, pada pertengahan tahun 2008, menikah muda begitu booming, tapi pertanyaanya…..
Berapa banyak seorang lelaki yang siap untuk menikah pada usia dini, dan seorang perempuan pasti banyak yang ragu dan bertanya…kapan seorang pria dan lelaki benar-benar siap untuk menikah…


Mau tau jawabanyaa…???


Bersama prof dari bangsa rama kuno, mari kita bahas topik ini secara tuntas, singkat dan tidak begitu jelas
:D
Seorang pria akan sangat enggan meninggalkan masa lajangnya, karena kehidupan yang bebas meupakan seluruh nafasnya. Kecendrungan berfikir bahwa jika mempunyai istri kehidupannya akan mulai terkotak-kotak dan terbatas merupakan hantu yang sangat menakutkan, dapat juga ini semacam momok. Maka yang perlu diperhatikan seorang perempuan dalam menjaga hubungannya adalah masalah komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal. Meyakinkan bahwa kebebasan masih berpihak pada seorang pria dalam bentuk lain, yakni dalam menjalani hidup bersama keluarganya nanti.


Ada beberapa hal dimana seorang pria sipa untuk menikah, dan ini penting untuk dijadikan rujukan, apakah pasangan anda benar-benar siap untuk membangun sebuah keluarga baru, dimana semua akan sangat berbeda dengan apa yang selama ini anda pikirkan tentang pernikahan. Semua masalah akan bermunculan satu demi satu, dari hal sepela sampai hal yang paling besuaaaar. Beberapa hal tersebut  antara lain :


1.       Meninggalkan tempat berkumpul
Sebagian besar pria mempunyai tempat, dimana mereka mengeluarkan segala keluh kesah dan ekspresi bersama kawan sejawat, sekedar santai atau berbincang hal-hal yang tidak penting. Berkumpul adalah hal dasar manusiawi, dan ini adalah kebebasan. Tempat-tempat itu bisa semacam basecamp, tongkrongan, club atau hal yang lain.
Ketika seorang pria sipa untuk menikah, kecenrungan untuk berkumpul semacam ini akan berkurang sendirinya. Dia akan lebih mengutamakan anda dibanding dengan tempat-tempat perkumpulannya.


2.       Fokus terhadap sesuatu
Seorang remaja yang single, muda dan mempunyai ehidupan akan menjalani hari-harinya tanpa tujuan, bersenang-senang dan menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang tidakbeg itu jelas. Biasnya prilaku ini didasarkan pada kebebasan yang absolut.
Tidak jika dia sudah merasa mempunyai tanggung jawab terhadap sesuatu. Pikiran-pikiran hanya tertuju bagaimana ia dapat membahagiakan keluarganya kelak. Dia akan menjadi seorang pemimpin yang mensejahterakan anda. Mulai fokus terhadap sesuatu


3.       Bertanggung jawab
Ini yang paling penting dari semuanya….
Seorang yang siap untuk menjalin dan membangun rumah tangga dapat dilihat apakah dia dapat bertanggung jawab terhadap sesuatu atau belum. Prof yakin bahwa setiap orang bertanggung jawab, namun semuanya ada tingkatannya.
Tanggung jawab yang di bicarakan saat ini tidak hanya terkotak pada meteri saja, namun ia sadar tugas dan statusnya sebagai seorang suami..kepala dan pemimpin rumah tangga…
Bapak dari anak-anak yang akan ia didik dan membesarkannya….wow wow wow :O
Tidak terlalu mengerikan…biasa saja :D


4.       Berfikir jangka panjang, logic dan sabar
Apanya yang panjang??
Pemikirannya kawan-kawan, pemikiran yang selalu jauh kedepan, orientasi dan tujuannya. Dengan apa ia berfikir logic??
Dengan logikannya….cara bagaimana…??
dengan kesabaran.., letak perbedaan laki-laki dan perempuan adalah dari cara ia berpikir…
Dimana seorang laki-laki selalu mengedepankan rasionalistas pada segala kejadian…
Dan ingin dirasionalistaskan…
berfikirlah sebab akibat...  :)


5.       Siap materi
Dan yang paling tidak penting adalah soal materi :D
Dari catatan prof yang terkumpul, 87% orang menikah dengan tanpa materi yang cukup. Kesuksesan ia raih bersama..kecuali ia memnag sudah mempu sampai delapan turunan. Namun tenang dan tidak perlu risau, karena pernikahan terbanyak adalah mereka yang menempati keturunan ka Sembilan…   :D
artinya, materi tidak begitu penting…karena setiap orang sudah dijatah rejekinya sendiri-sendiri.


Itulah beberapa criterianya….
Bagi para pria lajang, bersiaplah menyambut gayung cinta mu…dan bawalah ia berlayar ke pelabuhan pernikahan yang agung 
Good luck  

Kamis, 15 Desember 2011

singles is an honorable status


“bintang pun tak akan bisa menggantikan hadirmu “
-bungaku, Boomerang-

“meski ku tau tak akan pernah ada, yang sanggup menggantikan keindahannya”
-mau tak mau, Jagostu-

“tak ada yang bisa menggantikan hadirmu di hatiku”
-kau, aulia rama-

Assalaam’alaikum kawan-kawan prof yang budiman, 
semoga hari ini harapan-harapan kembali hidup seiring dengan terbitnya fajar pagi ini. 
Sholawat serta salam kepada seorang utusan Tuhan yang membawa keberkahan dan kebenaran,
membawa kedamaian serta keselamatan, keselamatan ketika hidup maupun setelah tak hidup.
Kawan-kawan yang baik hatinya, 
yang masih sendiri maupun yang sudah berpasangan…
berbahagialah untuk hari ini dan seterusnya…
sebab kamu, dia, mereka dan kita berhak untuk merasakan bahagia 
dan membahagiakan orang lain

Prof pernah ditanya dalam sesi diskusi bersama sejumlah mahasiswa
 yang ketika itu menjadi peserta diskusi,

“status mas rama apa??”

hahahaaa spontan prof tertawa…    :D

prof jawab mahasiswa….mahsiswa single maksudnya :D

well diluar itu, prof tau apa yang mereka tanyakan….
kembali, setiap jawaban adalah tanggung jawab kita. Begitu juga dengan semua pilihan yang kita ambil. . . .
Pilihan apa si yang mau dibahas??

ngga usah basa-basi lagi, karena sudah tau dari judulnya….
Bersama prof dari bangsa rama kuno, kita bahas masalh jomblo dan single secara tuntas dan g jelas :D
apa si “jomblo” ?? bedanya dengan single?? 

menurut beberapa literature study,
 Jomblo dapat di maknai dan diartikan sebagai seseorang yang sendiri, 
tidak punya pasangan,
pada abad petengahan sampai sekarang istilah tersebut terus berkembang dan maju pesat. Hal yang tidak sama-sama kalah bersaingannya adalah “single”, 
secara harfiah single dan jomblo dapat diartikan dengan pemaknaan yang sama, 
yakni seseorang yang tidak memiliki pasangan hidup.
Tapi ada perbedaan di antara keduanya, 
single berstatus lebih terhormat, karena kaum single sengaja 
untuk tidak mempunyai pasangan dengan alasan berbagai hal. 
Seperti karier, study, dan bebrapa pilihan hidupnya 
yang membuat dia nyaman dengan kesendirian. 
Sedangkan Jomblo, lebih karena keadaan seseorang yang TERPAKSA untuk sendiri,
hal ini bisa saja dikarenakan beberapa factor, seperti habis diputus pasangan, 
sehingga masih sakit hati :D .. , keadaan diamana dia tidak laku-laku walau mencari setengah mati dan beberapa keadaan yang lebih terspesifik ke nasip buruk dia sendiri :p

single lebih ke pilihan secara pribadi, sedangkan jomblo karena tidak ada pilihan status yang lain…
Tapi, apapun keadaan mu sekarang…berbahagialah. …karena dirimu berhak untuk mendapatkan bahagia dan menjalani hari mu :D

get better son