Home

Jumat, 25 Maret 2011

berani hidup berani mati


Selamat beraktifitas dan bekerja kawan-kawan bangsa rama kuno yang terhormat dimanapun berada. pesan yang singkat, namun beru akhir-akhir ini saya mengerti tentang hal itu, bagaimana implementasi di dunia nyata dan yang kita hadapi sekarang. Hal ini terjadi ketika saya berdiam diri didalam bus, melihat keluar memandangi aktifitas orang-orang dengan segala kesibukannya. Anak-anak sekolah, tukang bakso, tukang es teh, nasi kucing, cendol, pedagang pecel lele, soto, miso sampai hantu penunggu lampu merah juga ada. Mereka menjalani rutinitas setiap hari, selalu seperti itu, setiapnya juga mempunyai konsekuesnsi dan resiko yang berbeda.

Ketika mereka di tanyai apakah mereka berani hidup atau tidak, beberapa mereka dipastikan menjawab "sudah terlanjur lahir mas" atau "lahir bukan mau kita".......
ada benarnya, ketika jawaban-jawaban itu mengalir deras dari mereka.

Memang, secara sadar lahir dan melahirkan bukan keinginan, tapi bagaimana kita dalam wujud roh sebelum dilahirkan, atau kehidupan kita sebelum dilahirkan... (sepakat atau tidak, itulah yang kita tahu dari agama, bahwa ada sebuah perjanjian kita dengan tuhan akan selalu menyembah dan bertakwa kepada tuhan).

Mau tidak mau kita sudah ada, dan kita mau tidak mau harus berani hidup di dunia ini dan dengan masalah-masalah yang akan dihadapi nanti.
Berani hidup berani mati merupakan ejawantah yang sering terdengar, namun mari kita bahas bersama prof dari keturunan terakhir bangsa rama kuno :D secara tuntas dan ndak jelas....heeeheeee

Berani hidup sudah sedikit kita bahas dalam pragraf awal tulisan ini, kemudian yang di maksud dengan berani mati, adalah tidak di maknai secara harafiah "mati" atau lepasnya jasad dengan tubuh. Memaknai "berani mati" di sini sangat luas...
perjuangan yang tidak mengenal lelah, pantang putus asa, berani malu, dan sebagainya adalah implentasi dari berani malu, atau lebih jelasnya adalah berani menanggung resiko hidup, konsekuensi logis dari hidup.

Jika kita waras untuk berfikir, maka apa yang kita fikirkan setelah membaca tulisan ini adalah "ooooo iya ya..." > dalam keadaan normal tanpa preser
jika setengah waras, "cuma tulisan dan teori"....
ya wajar, katika pikiran kita fres.., maka hati dan pikiran kita tidak tersumbat setan yang ada....
heehee dan jika sedang setengah waras, kebalikannya deh..
bicara apapun kita dengan bahsa menasehati...beh
kena pukul iya tu...

hap hap..
tenang lah dalam kondisi apapun..karena itu bisa membantumu dalam mengatasi masalah apapun....
biarlah pikiran kita bekerja dengan tenang....

good like with ur life broo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar