Home

Rabu, 23 Februari 2011

anak-anak dan istri adalah motivasi kita dalam bekerja


Asslaamu’alaikum kawan-kawan prof semuanya…
Salam sejahtera bagi kita semua
Semoga selalu di berikan rakhmat dan hidayah dari allah SWT
Selama beberapa hari ini, prof terus berfikir tentang motifasi untuk melanjutkan yang tersisa. Untuk siapa prof berjuang hingga seperti ini, iyakah hanya karna Allah semata….atau hanya mejalani proses layaknya sebuah industri, lahir, besar, sekolah, kerja, menikah dan mati.
Prof pikir tidak semonoton itu, kita harus mempunyai tujuan hidup untuk kedepan, lalu ada rencana untuk jangka panjang dan jangka pendek dan progress yang dilakukan.

Mencoba memejamkan mata lalu mendengarkan karya-karya Eross Candara dalam lagu Sheila on 7. Pada salah satu lirik lagunya yang berjudul “generasi patah hati” menginspirasi prof untuk terus berjuang,

“ku bekerja siang dan malam agar istri ku bahagia, agar kelak anak kita hidup selayaknya……..
akan ku perjuangkan, untuk masa depan anak ku”

prof bagitu banyak melihat seorang kakek dengan beban berat hidupnya, berkeliling dengan barang di pinggulnya, atau seorang nenek dengan cucunya di jalanan meminta-minta……
prf tidak ingin semua itu terjadi pada anak cucu prof kawan-kawan.
Jelas bahwa semua ini adalah karna anak kita nanti, berfikir realistis bahwa semua kebutuhan akan meningkat dan persaingan mempertahankan hidup akan semakin ketat. Bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita nanti seperti kebutuhan pendidikan yang layak, kesehatan dan kebutuhan tersier yang kemudian akan mempengaruhi interaksi sosial kita.
Lihat saja bagaimana kita menjadi pengangguran dan tidak mempunyai kelebihan apa-apa, hal yang mungkin dapat diprediksi adalah kehidupan keluarga yang tidak begitu tenang dengan malsah ekonomi. Beberapa criminal yang terjadi adalah sebagaian bedar karena alas an ekonomi. Prof kira judul buku yang di keluarkan ustad AA Gymnastiar ada benarnya, “saya tidak mau kaya, tapi saya harus kaya”. Secara garis besar, prof memang tidak terlalu pusing dengan harta benda keduniawian, namun untuk bersedekah, untuk membantu sesama, untuk menggerakkan umat dan kebutuhan serta amanah keluarga maka prof harus bekerja ekstra.

Seperti yang sudah kawan-kawan dengar bahwa “setiap diri kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan di mintai pertanggung jawaban”. Pertanggung jawaban atas semua amanah yang telah di berikan.

anak-anak dan istri adalah motivasi kita dalam bekerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar