Home

Kamis, 31 Mei 2012

kriteria perempuan siap menikah


berjuta puing melewati angin yang tak berbentuk
mengusap tangis di antara keindahan mata
belaian ini, indah di hati seorang berhati sutra
seorang datang seorang pergi
memberi goresan setiap bujurnya
agar hitam dan putih 
tetap berada pada tempat yang berbeda
membentuk harum dengan nafas yang sama

aku mencintai mu lelaki ku, hati mu menguatkan ku
mengokohkan lembahyung yang usang di terpa padihnya jaman
membuatku tetap berdiri di antara kelelahan hati
engkau adalah cahaya di ruang-ruang gelap ku
membawa agar layar tetap berkibar


seuntai kata yang terjebak dalam hati yang tak pernah terucap diantara beratnya lisan, seorang perempuan duduk dengan kesedihan yang tak mampu di bendung oleh raut wajah tak berdosa. Dia masih disana menemani matahari tenggelam dia antara awan yang mulai memerah dan lamban menjadi gelap. Dia masih disana dengan berjuta penyesalan dalam selimut waktu, air tidak mungkin dapat kembali dalam bentuk yang sama setelah terjun dari gunung. Lama dari ranum bukit bersalju, bersemak-semak putih bergoyang dilembut angin, seseorang berjalan tegap, mengayunkan kaki mendekati seseorang yang masih duduk terdiam. Belaian hangat di kepala membuat perempuan itu terbangun, lalu pulang bersama diantara salju yang turun perlahan.

Fenomena tentang kehidupan asmara, kehidupan yang sulit di terka, namun unik, bisa kita bilang, bahwa itu merupakan anomali kehidupan. Setiap perempuan mempunyai kriteria pria mana yang akan menemani dirinya seanjang hidup. Namun setiap pria juga mempunyai kriteria masing-masing untuk memilih pasangan didalam hidupnya. Berdasar fisik, berdasar sifat atau apa saja yang membuat seorang pria akan selalu nyaman hidup bersama dengan pasangannya.

Lalu semua akan berbeda setelah dua cincin menghiasi jemari manis, akan ada sesuatu yang di jalani bersama. Akan ada warna lain lagi setiap hari, setiap sore dan setiap malam. Akan ada alasan untuk apa seorang laiki-laki bekerja, akan ada alasan seorang perempuan bangun pagi menyaipkan makan pagi, akan ada alasan seorang pria membeli waktu untuk dapat bersama dengan orang yang ia harapkan.
pembaca dapat mempunyai alasan sendiri, karena setiap orang mempunyai harapan, imajinasi serta impiannya yang ia gantung di atas awan.

Dari beberapa ulasan diatas dan jika di post terdahulu tentang kriteria pria yang siap menikah, lalu bagaimana kriteria perempuan yang siap menikah?
Dalam buku besar bangsa ramakuno hal 507 ada beberapa hal yang menjadi patokan atau dasar secara umum perempuan yang siap untuk menikah, diantaranya adalah :

1. Usia
Banyak yang mengambil usia sebagai indikator diberbagai penilitian, namun penulis juga bukan tanpa sebab mencantumkan usia sebagai indikator siapnya seorang dalam menikah. Selain pemerintah yang membatasi juga dalam hal umur, penulis mempunyai alasan yang berbeda. Usia adalah fase-fase pertumbuhan, baik sosia maupun psiko, pertumbuhan fase-fase ini yang akan mempengaruhi bagaimana seseorang berfikir, bagaimana seseorang mensikapi setiap permasalahan dan tentu saja kehidupan didalam rumah tangga. Secara pribadi, di di usia yang menginjak 25 akan lebih berfikir logis dengan beberapa pertimbangan yang a miliki. Walau tidak dibenarkan bahwa usia merupakan indikator kedewasaan seseorang, namun lebih berfokus pada tingkat sudut pandang secara logisme, kematangan dan pengalaman hidup.

2. Persamaan
Adakalanya perbedaan menjadi seperti warna pelangi, namun tidak untuk hubungan rumah tangga yang hanya mempunyai satu nahkoda. Semua harus disamanakan, tentang persepsi, mimpi, tujuan, cita-cita dan segala hal untuk jangka waktu yang lama. Persamaan ini sangat penting di awal hubungan, biasanya proses ini dikenal dengan istilah Ta'aruf, atau perkenalan, dimana proses-proses perkenalan satu-sama lain dapat berjalan. Seorang perempuan harus mampu mengkomunikasikan semua pikiran dan perasaannya, walau itu sesulit memindah gunung. Dengan tidak mendiskriminasikan gender, kadang seorang perempuan akan lebih banyak diam, karena ingin dimengerti oleh pasangannya, hal ini merupakan hambatan bagi hubungan yang sehat, karena tidak ada keterbukaan diantaranya.

3. Mimpi
Setiap orang mempunyai mimpi yang menjadi peta untuk menjalani hidup, perempuan solehah mempunyai mimpi membesarkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang soleh, yang mampu memberi cahaya didalam keluarga mereka, karena tidak ada mimpi yang lebih mulia selain menjadi ibu yang mendidik anak-anaknya. Seorang perempuan karir akan sangat perfeksionis dalam hal menejemn waktu, dimana ia bisa membagi waktu antara bekerja dan menjadi ibu rumah tangga.

4. Siap kehilangan waktu "bermain"
Disadari atau tidak, perempuan dan pria tidak begitu jauh berbeda, dimana kita suka menghabiskan waktu diluar bersama sahabat, di mall, karaoke, tempat arisan dan lain sebagainya. Seorang yang siap menikah akan cenderung matang dalam berfikir, ia sadar benar tugas yang akan ia emban sebagai second leader. Ia siap kehilangan dunianya untuk bersama membangun dunia baru bersama orang yang akan menemaninya sepanjang hidup, sepanjang waktu. Mnnjadikan dua jalan menjadi satu. life is begin


5. ". . ."

Beberapa cuplikan diatas adalah pandangan objektif dan sedikit mengandung subjektifitas penulis,
masih banyak yang harus di gali, jadi kesempurnaan post dikembalikan lagi kepada pembaca. Yang jelas, seorang perempuan yang siap menikah sadar akan peran-peran dan hal yang akan terjadi ketika ia sudah berikrar. Ia dapat meraih surga bersama suaminya dengan mudah, ataupun sebaliknya. surga seorang istri berada di telapak kaki suami.

Namun percaya atau tidak, ketika pembaca mencintai seseorang, maka kriteria yang melekat diotak anda akan terhempas, seperti debu yang menghilang ditersapu angin.
Cinta adalah detak jantung yang memberi nafas baru didalam kehidupan anda. Dia membuka ruang-ruang diam menjadi perhatian.
memcah kebekuan-kebekuan, ada kalanya seorang manusia berfikir logis, tapi cinta adalah berbicara tentang keidiotan sepasang manusia, tidak bisa lagi dinalar oleh akal.

"aku melihat Tuhan di dalam diri mu, maka aku mempu mencintai mu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar